Rowo Jombor Klaten
Bingung mencari wisata keluarga di sekitar Jogja? Jika dibuat daftar, banyak wisata yang terdapat di Yogyakarta dan sekitarnya. Salah satu yang boleh dicoba adalah wisata Rowo Jombor yang terletak di Klaten, tepatnya di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Untuk menjumpai rawa ini tidaklah sulit. Kalau dari arah Jogja silahkan menuju ke arah Klaten, kemudian melalui jalan bypass menuju stasiun Klaten, diselatannya terdapat pertigaan (lihat petunjuk arah) ke arah rawa jombor ini. Tenang saja jalannya mulus kok.
Sebelum sampai anda akan disuguhi pemandangan menarik selain sawah-sawah yang menghijau. Salah satu yang menjadi perhatian mata kita adalah rumah kecil yang terdapat di atas sebuah bukit (penambangan batu). Tidak hanya itu saja disini ternyata juga ada cerita tentang sebuah kura-kura yang dikeramatkan namanya Bulus Jimbung. Menariknya, katanya kura-kura ini dipercaya dapat memberikan pesugihan dan warnanya juga tidak biasa yaitu albino.
Memasuki kawasan ini sepertinya di hari biasa tidak dikenakan retribusi. Saat itu kami mengunjunginya saat hari kantoran tidak ada yang meminta kami untuk membayar. Soal bayar membayar bagi kami cukup sensitif, dan kami sempat ragu untuk mengunjunginya (pelit). Prinsipnya kalau ada yang gratis kenapa tidak, kalau bayar pikir dua kali bahkan berkali-kali. Ini sebenarnya yang membuat perjalanan kami tidak memakan banyak uang. Berbeda dengan mind set orang berliburan, yang sepertinya mereka "membelanjakan uang mereka". Soal hemat-menghemat kita bahas di artikel lain deh soalnya ceritanya bakal panjang.
Lanjut cerita. Sebelum kami masuk ke rowo jombornya, kami tertarik dengan jalan yang menaiki bukit. Sepertinya ada aura yang menarinya kesana. Bukan aura magis atau sejenisnya, walaupun kami juga agak takut menyusurinya, takutnya gunung atau hutan sakral. Hal ini dibawah kita dihadapkan dengan jalan sepi yang kecil dan disamping kiri kanannya ditumbuhi pepohonan yang lebat. Kami tidak tahu apa yang ada di atas bukit ini, tapi memberanikan diri, setelah ada nenek yang sepertinya mengendong dagangannya dengan sebuah keranjang "atau malah mencari rumput ya". Meter-demi meter kami naik dengan suara mesin motor yang meraung-raung, sedikit demi sedikit mulai tampak samar-samar keindahan rowo jombor dari ketinggian. Tinggi bukit ini tidak terlalu tinggi, tetapi sudah cukup membayar dengan keindahan. Tidak begitu lama kami sampai ke atas bukit. Ternyata diatas ada seperti gardu pandang, tempat pertujukan terbuka sedikit mainan anak, hacking, traking, semut merayap, pohon, dan tidak ketinggalan nenek-nenek tadi yang mulai menggelar daganganya. Kami belum menjelajah bukit ini tapi diparkiran sekilas terlihat "misterius". Gardu pandang yang digadang-gandang pada kalimat sebelumnya belum kami temukan atau kami jajal, kami lagsung menuju tujuan utama ke rowo jombor. Tapi ini patut dikembankan lagi.
Setelah itu kami langsung menuju ke Rowo Jombornya. Terlihat warung apung yang seakan-akan mengundang kami untuk singgah. Tetapi tami lebih suka untuk mengikari rowo ini. Di rowo ini terdapan enceng gondok, dan terlihat beberapa keramba milik warga.
0 komentar: