Menilik Jejak Sosial Media
Di jaman internet saat ini, kebanyakan orang sudah mengenal sosial media. Memang banyak anak muda yang mengkonsumsinya tetapi dewasa ini sudah meracuni generasi tua. Tidak hanya orang pribadi saja yang menggunakannya tetapi banyak perusahaan atau institusi juga memanfaatkannya.
Sosial media terus berkembang sesuai zamannya. Awalnya, sosial media digunakan untuk berkomunikasi antar teman yang personal one-to-one kemudian berkembang menjadi komunikasi one-to-many. Layanan yang ditawarkan oleh penyedia platform juga semakin beragam. Setiap orang akan memilih sosial media mana yang dia sukai. Sebenarnya sosial media merupakan evolusi dari blog dan pesan teks. Sekarang platform-platform lebih mengkhuskan diri pada satu keunggulan saja seperti sosial media yang menonjolakan gambar, teks, dan video saja.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, sosial media telah menjadi media komunikasi one-to-many bukan privat lagi (namanya juga sosial). Konten sosial media sudah menjadi bahan konsumsi publik karena apa yang diposting di sosial media bisa dilihat banyak orang. Memang ada batasan privasi informasi pribadi yang diberikan penyedia, akan tetapi kebanyakan orang pada dasarnya suka pamer sehingga tetap ada saja informasi yang diumbarnya. Oleh karena itu seluruh postingan di media sosial adalah informasi yang bisa dilihat banyak orang.
Informasi yang kita posting di media sosial dapat dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan. Bagi yang masih jomblo tentu media sosial menjadi tempat yang tepat untuk mencarinya dan tentunya masih banyak kepentingan lainnya. Tidak hanya untuk sekedar ajang pamer foto selfy, sekarang sosial media digunakan untuk komunikasi, menyebarkan berita, joke, marketing, dll. Instansi atau pengusaha bisa mamajang produknya di media sosial. Setiap konten media sosial pasti menarik perhatian peminatnya sendiri-sendiri sesuai kebutuhannya.
Sayangnya tidak semua orang baik dalam memanfaatkan media sosial. Selain dapat diguanakan untuk mendapatkan uang yang halal dari informasi yang dijualnya melalui endorse, iklan, dan mekanisme lain, media sosial bisa saja sebuah akun digunakan utuk menyebarkan berita bohong, pornografi, berdagangan terlarang, dan lain-lain. Informasi yang diposting bisa mempengaruhi orang lain (dalam hal negatif). Oleh karena itu bijak ya dalam bermedia sosial agar tidak merugikan orang lain.
0 komentar: